Kawasan Ekoriparian Meluap Saat Musim Penghujan di Kawasan Suaka Ikan Kali Surabaya

Ekoriparian dan Ekowisata

Dibuat pada: 25 Dec 2024

Keterangan

Kawasan ekoriparian di Suaka Ikan Kali Surabaya kembali menjadi sorotan saat musim penghujan tiba. Intensitas hujan yang tinggi selama beberapa pekan terakhir menyebabkan meluapnya air sungai ke area ekoriparian, yang menjadi habitat penting bagi berbagai spesies ikan endemik dan satwa lain. Fenomena ini tidak hanya menimbulkan tantangan ekologis, tetapi juga risiko terhadap upaya konservasi di kawasan tersebut.

Limpahan air dari hulu sungai mempercepat sedimentasi di beberapa titik. Hal ini berpotensi mengganggu kualitas air dan memengaruhi ekosistem ikan yang bergantung pada kondisi habitat yang stabil. “Kami telah memantau kenaikan debit air yang mencapai titik kritis selama musim penghujan. Perubahan ini berdampak pada pola pergerakan ikan dan dapat menurunkan keberhasilan reproduksi mereka,” ujar Prigi Arisandi.

Namun, di balik tantangan ini, kawasan ekoriparian juga berperan sebagai buffer alami. Vegetasi di sepanjang tepian sungai membantu menahan erosi tanah dan menyerap sebagian limpahan air, mengurangi dampak banjir di sekitar kawasan pemukiman. Warga setempat turut terlibat dalam menjaga area ini dengan membersihkan sampah yang terbawa aliran air.

Ke depan, pengelola Suaka Ikan berencana meningkatkan kapasitas pengelolaan kawasan, termasuk memperkuat sistem pemantauan debit air dan melakukan reboisasi di area yang rawan longsor. Kolaborasi dengan komunitas lokal dan pihak berwenang diharapkan dapat memitigasi dampak musim penghujan sekaligus memperkuat fungsi ekologis kawasan ekoriparian sebagai habitat ikan yang berkelanjutan.


Samenvatting (Dutch description)

Kawasan ekoriparian di Suaka Ikan Kali Surabaya kembali menjadi sorotan saat musim penghujan tiba. Intensitas hujan yang tinggi selama beberapa pekan terakhir menyebabkan meluapnya air sungai ke area ekoriparian, yang menjadi habitat penting bagi berbagai spesies ikan endemik dan satwa lain. Fenomena ini tidak hanya menimbulkan tantangan ekologis, tetapi juga risiko terhadap upaya konservasi di kawasan tersebut.

Limpahan air dari hulu sungai mempercepat sedimentasi di beberapa titik. Hal ini berpotensi mengganggu kualitas air dan memengaruhi ekosistem ikan yang bergantung pada kondisi habitat yang stabil. “Kami telah memantau kenaikan debit air yang mencapai titik kritis selama musim penghujan. Perubahan ini berdampak pada pola pergerakan ikan dan dapat menurunkan keberhasilan reproduksi mereka,” ujar Prigi Arisandi.

Namun, di balik tantangan ini, kawasan ekoriparian juga berperan sebagai buffer alami. Vegetasi di sepanjang tepian sungai membantu menahan erosi tanah dan menyerap sebagian limpahan air, mengurangi dampak banjir di sekitar kawasan pemukiman. Warga setempat turut terlibat dalam menjaga area ini dengan membersihkan sampah yang terbawa aliran air.

Ke depan, pengelola Suaka Ikan berencana meningkatkan kapasitas pengelolaan kawasan, termasuk memperkuat sistem pemantauan debit air dan melakukan reboisasi di area yang rawan longsor. Kolaborasi dengan komunitas lokal dan pihak berwenang diharapkan dapat memitigasi dampak musim penghujan sekaligus memperkuat fungsi ekologis kawasan ekoriparian sebagai habitat ikan yang berkelanjutan.

Bantu kami memberikan informasi lebih rinci tentang project ini dengan klik kontribusi!

Foto

Tentang Penulis

Alaika

• 1 project dikirim
• Expert at Water | Air
• Indonesia

Lihat semua project oleh Alaika (1) →


Project Terkait

Di bawah ini Anda akan menemukan project terkait terbaru dalam kategori ini.

Tampilkan lebih banyak project terkait →

Tampilkan semua Water | Air project →