KTH KEPUH Wonosalam

Kelompok peduli sungai

Dibuat pada: 17 Jan 2023

Keterangan

Berbekal pemahaman sederhana jika hutan gundul akan menyebabkan kerusakan lingkungan yang dapat merugikan msayarakat, Wagisan bersama warga Dusun Mendiro, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, melakukan upaya penanaman kembali hutan yang gundul seluas lebih dari 50 hektar. Melalui inisiatif dan swadaya sendiri, mereka membentuk sebuah kelompok yang dinamakan KEPUH (Kelompok Pelindung Hutan dan Pelestari Mata Air) atas kepedulian terhadap hutan yang lahannya telah gundul. Mereka beranggapan bila kondisi ini dibiarkan, maka tidak hanya akan berakibat bencana lingkungan, namun juga mempengaruhi perekonomian warga yang bergantung pada hutan. Luas lahan yang digunakan oleh petani KTH Kepuh yaitu berkisar antara 2.500 m2 - 1.000 m2 dengan status kepemilikan lahan milik pribadi dan milik perhutani. Petani kepuh dengan status kepemilikan lahan milik perhutani harus mengeluarkan biaya sharing sebesar Rp 50.000/tahun. Adapun jumlah produksi kopi excelsa yang dihasilkan yaitu berkisar antara 1 - 2 kwintal. Petani kepuh biasanya menjual hasil kopi ke tengkulak atau ke pengusaha cafe, tetapi kebanyakan petani lebih banyak menjual ke tengkulak. Harga kopi petik merah saat ini yaitu Rp 60.000-Rp70.000 per kilo, sedangkan harga kopi campuran yaitu sebesar Rp 35.000. Pupuk kandang yang biasanya digunakan yaitu 1 karung untuk 3 pohon kopi atau sekitar 10 kg per pohon.

Bantu kami memberikan informasi lebih rinci tentang project ini dengan klik kontribusi!

Tentang Penulis

eka chlara budiarti

• 14 project dikirim
• Expert at Water | Air
• Indonesia

Lihat semua project oleh eka chlara budiarti (14) →


Project Terkait

Di bawah ini Anda akan menemukan project terkait terbaru dalam kategori ini.

Tampilkan lebih banyak project terkait →

Tampilkan semua Water | Air project →